Breaking News

Militer Indonesia Akan DIperkuat Pesawat Tempur Sukhoi SU-35



Sebanyak 11 pesawat tempur Sukhoi SU -35 dalam waktu dekat ini bakal memperkuat pertahanan Militer udara Indonesia. Pemerintah tinggal menandatangani perjanjian pembelian dengan pemerintah Rusia. Total anggaran yang dipersiapkan untuk membeli 11 pesawat tempur Sukhoi, sebesar USD 1,14 miliar atau sekitar Rp 15,162 triliun ungkap Menhan. Angka tersebut sebanding dengan peralatan tempur di pesawat Sukhoi yang cukup moderen.

"Senjatanya lebih dari lengkap karena dapat pengurangan diskon, jadi ada tambahannya. Semuanya itu Rp 16 triliun," ungkap Ryamizard. Menurut Menhan untuk pembelian 11 unit pesawat Sukhoi SU-35 ini, Indonesia menawarkan pembayaran dengan skema imbal dagang.

Nilai imbal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu 50% dari kontrak nilai jual 11 unit pesawat. Pembelian Sukhoi yang diatur melalui mekanisme imbal beli tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

                      

Artinya, Indonesia membeli Sukhoi dari Rusia dan Rusia sebagai negara penjual berkewajiban membeli sejumlah komoditas ekspor Indonesia. Pesawat tersebut direncanakan tiba di Indonesia pada 2019. Namun, Ryamizard mengatakan pembelian 11 pesawat tempur tersebut masih kurang. Pasalnya, kebutuhan untuk alutsista Indonesia sekitar satu skadron atau 16 pesawat tempur.  Sementara itu Menko Polhukam Wiranto mengatakan, rencananya Sukhoi SU-35 tersebut akan menggantikan pesawat F-5 yang sudah tua. Menurut Wiranto, kerja sama dengan Rusia ini juga akan ada alih teknologi. Di mana kontennya dari dalam negeri dan berlangsung selama lima tahun.

"Yang kedua ada alih teknologi secara berangsur-angsur. Kontennya nanti adalah 80% dari dalam negeri. Itu berangsur-angsur selama lima tahun. Nanti peningkatannya dari 30% meningkat 10% setiap tahun," paparnya.

Selain itu, Indonesia juga bisa mendirikan pabrik sparepart untuk Sukhoi. Sehingga semakin membuat teknologi Indonesia berkembang.

"Kita juga nanti akan membuat pabrik sparepart di Indonesia dalam rangka alih teknologi Sukhoi. Kita dapat satu kesempatan untuk mempelajari teknologi yang lebih maju tentang pesawat terbang,"

No comments