Mandegnya Pembangunan Jembatan Kaca Di Kemuning

KARANGANYAR -Pembangunan jembatan kaca semakin tidak jelas. Jembatan kaca yang direncanakan akan menjadi salah satu ikon Karanganyar untuk mendongkrak pariwisata ini, sepertinya  tinggal harapan.

Meski pembangunan jembatan kaca ini murni didanai oleh investor, namun mandegnya pembangunan jembatan kaca ini, mencoreng nama baik Pemkab Karanganyar. Lokasi pembangunan Jembatan kaca  di kebun teh, Ds.Kemuning, Kec. Ngargoyoso, Kab.Karaganyar ini hanya terlihat pondasi untuk tiang jembatan kaca, yang saat ini  terlihat tidak ada tukang yang bekerja.

Awal pembangunan ini sudah berawal pada bulan Agustus yang lalu dan setelah peletakan beberpa bahan bangunan sampai saat ini masih nganggur.

Sedangkan pelebaran jalan dan penataan lokasi bagi  pedagang, sudah mulai dikerjakan. Informasi yang dihimpun, anggaran yang digunakan untuk pelebaran jalan serta lokasi untuk penataan para pedagang, menggunakan dana Pemkab Karanganyar.

"Kami sangat berharap pembangunan jembatan kaca ini dapat terealisasi. Selain dapat mendogkrak kunjungan wisata, roda perekonomian warga juga ikut bergerak," ujar salah satu pedagang.

Ketika ditemui usai peresmian kantor Satpol PP, bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, jika pembangunan jembatan kaca tersebut, tidak ada kaitan dengan pemkab dan murni investor.

"Kita juga sudah mengingatkan. Kita terus mendorong agar dilanjutkan. Jika memang tidak mampu, silahkan mengundurkan diri. Masih banyak investor lain," ujar bupati singkat.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi. Menurut Samsi, akan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan. "Kita akan cek, jika memang tidak mampu, akan kita evaluasi," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, di lokasi wisata kebun teh Kemuning yang berada di Kecamatan Ngargoyoso, segera dibangun jembatan kaca (glass sky bridge) sepanjang 50 meter.

Proses pembangunan dimulai bulan Agustus ini dan diperkirakan akan selesai pada akhir Desember 2017 mendatang.

Pembangunan jembatan kaca ini, nilai investasi mencapai Rp 55 miliar yang akan digunakan membangun 13 item. Pada proses awal akan akan dibangun mulai Agustus hingga Desember 2017 dan menghabiskan anggaran Rp 17 miliar.